Bahaya mikroplastik kini menjadi isu lingkungan global yang mendesak dan kerap tak kasat mata. Fragmen plastik berukuran kurang dari 5 milimeter ini telah menyusup ke setiap sudut bumi, dari lautan terdalam hingga puncak gunung tertinggi. Sumbernya bervariasi, mulai dari degradasi sampah plastik yang lebih besar, serat kain sintetis, hingga butiran microbeads dalam produk perawatan pribadi.
Meskipun ukurannya kecil, bahaya mikro-plastik sangat besar karena kemampuannya menyebar luas dan persisten di lingkungan. Mereka tidak mudah terurai, tetap berada di ekosistem selama ratusan bahkan ribuan tahun. Kehadiran mereka di air, tanah, dan udara menjadikannya ancaman serius bagi seluruh rantai kehidupan, termasuk manusia.
Salah satu dampak paling mengkhawatirkan dari bahaya mikroplastik adalah kontaminasi rantai makanan. Hewan laut, seperti ikan dan kerang, seringkali mengonsumsi partikel plastik ini karena mengira sebagai makanan. Ketika hewan-hewan ini dimakan oleh predator yang lebih besar, atau bahkan manusia, mikroplastik ikut berpindah, masuk ke dalam sistem pencernaan kita.
Dampak kesehatan pada manusia masih terus diteliti, namun kekhawatiran utama adalah potensi mikroplastik melepaskan bahan kimia berbahaya. Zat aditif plastik seperti phthalates dan BPA dapat mengganggu sistem hormonal dan berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan jika terakumulasi dalam tubuh. Ini menambah daftar panjang bahaya mikroplastik.
Di lingkungan perairan, bahaya mikroplastik menyebabkan gangguan serius. Partikel-partikel ini dapat menyumbat saluran pencernaan makhluk laut, mengurangi nafsu makan, dan menghambat pertumbuhan. Mereka juga dapat mengikis insang ikan, menyebabkan gangguan pernapasan dan kematian pada skala populasi yang besar.
Mikroplastik juga memengaruhi kualitas tanah. Mereka dapat mengubah struktur tanah, mengurangi kemampuan tanah menahan air, dan mengganggu aktivitas mikroorganisme tanah yang vital bagi kesuburan. Ini berpotensi berdampak pada pertanian dan ketahanan pangan di masa depan, karena bahaya mikroplastik menjangkau sistem yang kompleks.
Apa yang bisa kita lakukan? Langkah pertama adalah mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bawa tas belanja sendiri, gunakan botol minum isi ulang, dan hindari produk dengan kemasan berlebih. Setiap individu memiliki peran dalam mengurangi sumber utama pencemaran ini, mitigasi bahaya mikroplastik.