Osteoarthritis (OA) adalah kondisi degeneratif sendi yang umum terjadi, seringkali menyerang sendi-sendi yang menopang berat badan, termasuk di kaki. Nyeri, kekakuan, dan pembengkakan adalah gejala umum yang dapat sangat mengganggu kualitas hidup. Memahami cara mengatasi nyeri osteoarthritis di kaki secara efektif adalah langkah pertama untuk kembali aktif dan nyaman. Panduan lengkap ini akan membahas berbagai pendekatan yang bisa Anda coba.
Langkah pertama dalam mengatasi nyeri OA di kaki adalah modifikasi gaya hidup. Menjaga berat badan ideal sangat krusial karena kelebihan berat badan akan meningkatkan tekanan pada sendi kaki, memperburuk nyeri dan kerusakan tulang rawan. Pola makan seimbang yang kaya antioksidan dan anti-inflamasi juga dapat membantu. Selain itu, pemilihan alas kaki yang tepat, seperti sepatu dengan bantalan yang baik dan dukungan lengkungan, dapat mengurangi tekanan pada sendi kaki.
Rutin berolahraga dengan intensitas rendah hingga sedang juga sangat penting. Aktivitas seperti berjalan kaki di permukaan datar, berenang, atau bersepeda dapat membantu memperkuat otot-otot di sekitar sendi, meningkatkan fleksibilitas, dan mengurangi kekakuan. Penting untuk memilih olahraga yang tidak memberikan beban berlebihan pada sendi yang sakit. Konsultasi dengan fisioterapis atau dokter spesialis rehabilitasi medik dapat membantu merancang program latihan yang aman dan efektif untuk mengatasi nyeri OA.
Selain itu, manajemen nyeri dapat melibatkan penggunaan obat-obatan. Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) sering diresepkan untuk mengurangi nyeri dan peradangan. Namun, penggunaannya harus sesuai resep dokter dan dalam jangka waktu tertentu. Terapi topikal, seperti krim pereda nyeri, juga dapat memberikan bantuan sementara. Pada kasus tertentu, suntikan kortikosteroid atau asam hialuronat langsung ke sendi dapat direkomendasikan oleh dokter.
Terapi fisik dan modalitas lain juga berperan penting. Fisioterapi dapat membantu meningkatkan rentang gerak, kekuatan otot, dan mengurangi nyeri melalui latihan khusus. Teknik seperti terapi panas atau dingin, ultrasound, atau stimulasi listrik transkutan (TENS) juga dapat digunakan. Pada kasus OA yang parah dan tidak merespons pengobatan konservatif, opsi bedah seperti artroskopi atau penggantian sendi (artroplasti) mungkin dipertimbangkan.
Sebagai informasi, menurut data dari Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA) per Januari 2025, osteoarthritis menyerang sekitar 15% populasi dewasa di atas usia 45 tahun, dengan sendi kaki sebagai salah satu area yang paling sering terdampak. Dr. Budi Santoso, seorang spesialis ortopedi dari Rumah Sakit Sehat Sejahtera, dalam sebuah webinar kesehatan pada hari Selasa, 28 Mei 2025, pukul 19:00 WIB, menegaskan, “Pendekatan multi-disiplin adalah kunci dalam mengatasi nyeri osteoarthritis. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis profesional.”